Minggu, 26 Juni 2011

audio rujukan

http://www.4shared.com/audio/S1dw002e/116_-_Rujukan_kesehatan_online.html

Wikipedia Status Gizi

Nutrisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedagkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.[rujukan?] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.

Wikipedia Rujukan

Rujukan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.[1]
Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.

Jenis-jenis rujukan

Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual mungkin muncul dalam tiga bentuk:
  1. Bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan kesaksian.
  2. Nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang menerima argumentasi (anggota khalayak).
  3. Kredibilitas pemberi informasi (pembicara). Contohnya: seorang pemberi informasi mungkin merujuk pada pengalamannya sendiri untuk menyakinkan pemirsanya bahwa ia adalah orang yang cakap.

Rujukan

  1. ^ Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 295

bank soal

Mata kuliah        : Konsep kebidanan Semester 1

Pilihlah jawaban yang anda anggap benar dan berilah tanda X
Soal

1. Di dalam pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, bidan memiliki tugas mandiri, tugas kolaborasi dan mengorganisasikan tindakan rujukan. Yang termasuk tugas mandiri adalah...
a. menerapkan manajement kebidanan pada askeb pelayanan pada anak dan wanita pranikah
b. memberikan askeb pada klien selama kehamilan normal
c. memberikan askeb kepada klien pada masa persalinan
d. memberikan askeb pada bayi baru lahir melibatkan klien
2. Pasien ny.A dalam hasil pemeriksaan ditemukan resiko tinggi yaitu preeklamsi berat. Sebagai bidan anda melaksanakan .... 
a. tugas mandiri
b. tugas kolaborasi
c. tugas ketergantungan atau merujuk
d. betul semua
3. memberikan asuha kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan
a. tugas mandiri bagi bidan dengan melibatkan klien
b. tugas kolaborasi dengan klien dan keluarga
c. tugas rujukan
d. semua salah
4. produk pelayanan kebidanan yang ditawarkan dalam propesi bidan adalah
a. jasa pelayanan kesehatan
b. jasa pelayanan kesehatan kususnya bagi prempuan-prempuan dan anaknya (bayi yang baru lahir)
c. pelayanan keluarga berencana
d. betul semua
5. desain jasa pelayan BPS yang akan ditawarkan perlu ditentukan untuk menentukan fokus pada persiapan
a. persiapan sumber daya, meletakkan konsumen secara tepat, memudahkan perkembangan jasa
b. persiapan tempat
c. persiapan peralatan
d. persiapan kepribadian bidan
6. pelayan kebidanan sangat erat hubungannya dngan wewenang propesi bidan (kepmenkes RI) No.900/SK/VII/2002), mencakup
a. pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan masyarakat
b. pelayanan ibu bersalain dan nifas
c. pelayanan balita dan praremaja
d. pelayanan premonopouse dan monopouse
7. menurut Schinke dan Orlando (1991) mengemukakan bahwa inovasi itu selalu menghasilkan perubahan 5 tahap
a. mobilisasi, adopsi, implementasi, anjangsana, menerima perubahan
b. pemeliharaan, evolusi, propaganda, iklan, anjangsana
c. mobilisasi, adopsi, implementasi, pemeliharaan dan evolusi
d. salah semua
8. pemasaran sosial dan publikasi kesehatan, komunikasi kesehatan dapat dilalui berbagai kegiatan
a. kampanye, propaganda, iklan, anjangsana, dan lain-lain
b. menerima perubahan, berrfikir lebih maju
c. memutuskan prilaku tertentu
d. menerima pesan dari pembentukan prilaku
9. pemasaran sosial dan advokasi media. Advokasi media meliputi:
a. kesepahaman dan kerja sama dengan media
b. kerja sama
c. pengabdosian
d. kesepahaman dan kerja sama dengan media untuk membangkitkan perhatian publik terhadap isu atau prilaku yang akan diabdosikan
10. pemasaran sosial berfungsi mempengaruhi
a. prilaku audiens dan advokasi media bermanfaat mengirim informasi secara berulang
b. merubah prilaku pribadi dan kelompok
c. membiasakan hidup sehat
d. mengadopsi prilaku orang lain
11. pemasaran sosial memiliki konsep pemasaran yaitu
a. kebutuhan, keingina dan permintaan
b. produk dan transaksi
c. pertukan dan pasar
d. betul semua
12. penerapan teknik pemasaran niaga untuk mencapai tujuan sosial yang bermanfaat (HIV dan AIDS prevention project (HAPP), 1999) adalah
a. pengertian pemasaran
b. pengertian pemasaran sosial
c. konsep pemasaran
d. proses pemasaran
13. teknik pemasaran sosial kualifikasi prosuk sebagai berikut
a. ide baru, kreatif, kemampuan, dampak sosial, karakter etis.
b. Produk, transaksi, pertukaran dan pasar
c. Kebutuhan, keinginan, prmintaan
d. Kreatif dan kemampuan
14. memberikan pelayan bermutu yang dibutuhkan masyarakat, memberikan pelayanan sesuai pelayanan standar praktik, keterampilan yang mantap (dalam memberikan pelayanan kepada klien adalah merupakan
a. tujuan pemasaran
b. proses pemasaran
c. tujuan pemasaran sosial
d. salah semua
15. tujuan pemasaran sosial adalah
a. menurunkan sensitivitas klien pada tarif
b. rekomendasi gratis dari mulut ke mulut, menghemat biaya pemasaran
c. penurun biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistim pelayanan dan peningkatan pendapatan
d. benar semua
16. strategi pemasaran dari sudut pandang penjual
a. tempat yang stategis, produk yang bermutu
b. harga yang kompetitif, kenyamanan
c. komunikasi, biya pembeli 
d. harga yang kompetitif, promosi yang gencar, produk yang bermutu dan tempat yang strategis
17. dari sudut pandang pembeli, stategi pemasaran adalah
a. kebutuhan dan keinginan pelanggan
b. biaya pembeli, kenyamanan
c. komunikasi
d. benar semua
18. pemasaran pelayanan kebidanan, konsep pelayanan modren terdiri dari 3 tingkat,yaitu
a. mengetahuai keinginan calon pembeli, melakukan kegiatan pemasaran terpadu, memperoleh laba dan konsumen puas
b. kenyamanan, biaya pembeli dan komunikasi
c. produk yang bermutu, haraga yang kompeitif dan promosi yang gencar
d. mempromosikan jasa, menetapkan tarif dan membina hubungan
19. macam-macam proses perubahan. Perubahan ditinjau dari sifatnya menurut Samson 1971 perubahan spontan adalah
a. perubahan sebagai respon secara alami
b. perubahan tidak diprediksi selamanya
c. perubahan direncanakan
d. jawaban A dan B benar
20. faktor yang mempengaruhi perubahan, faktor pendukung
a. melibatkan tokoh yang berpengaruh
b. komunikasi terbuka antara target dan inovator
c. perubahan dilakukan pada hal kecil terlebih dahulu
d. betul semua
21. penambahan, penggantian, pembangunan kembali, menghilangkan pola prilaku lama dan memperkuat pola prilaku baru adalah merupakan
a. tingkat perubahan
b. dampak perubahan
c. bentuk perubahan
d. strategi perubahan
22. dampak perubahan dapat terjadi pada
a. individu, organisasi, geopolitik
b. prilaku, penampilan
c. penambahan
d. penggantian
23. suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antara manusia dan moral bidan sesuai kebutuhan pekerjaan/ pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non-formal adalah
a. pengertian pendidikan berkelanjutan
b. konsep kebidanan
c. pola pengembangan
d. karir fungsional
24. pola pngembangan karir bidan meliputi
a. karir bidan
b. karir fungsional dan karir struktural
c. karir funsional
d. karir struktural
25. peran dan fungsi bidan
a. sebagai pelaksana dan pengelola
b. sebagai pengelola dan pendidik
c. sebagai peneliti
d. benar semua

video rujukan

Senin, 06 Juni 2011

kolaborasi dan rujukan



PENGORGANISASIAN
 PRAKTEK KEBIDANAAN


                Pengorganisasian praktek kebidanan dapat dibedakan
 menjadi 3yaitu:

1.       Tugas Mandiri

*  Menetapkan manejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang  diberikan.
*  Memberikan pelayanan dasar pada anak,ramaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klain.
*  Memberikan asuhan kebidanan kepada klain selama kehamilan normal.
*  Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
*  Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada bayi,balita dengan melibatkan keluarga.

Contoh kasus ;

*  Ibu melahirkan normal tanpa adanya gangguan kehamilan ( Persalinan normal ).
*  Pengobatan pada kasus dismenorhoe.
*  Pengobatan pada kasus anemia ringan.
*  Pada remaja korban pemerkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa.
*  Dilakukan tindakan hecting pada Vagina.
*  Dilakukannya tindakan KB pasca Persalinan.
*  Pemberian Imunisasi pada Balita.
*  Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
*  Memberikan penyuluhan - penyuluhan pada masyarakat mengenai status kesehatan.



2.      TUGAS KOLABORASI / KERJASAMA.

*  Menerapkan manajemen kebidanaan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
*  Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tingi yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

Contoh kasus:

*  Pengobatan pada kasus asfiksia berat.
*  Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore.
*  Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial.
*   Pengobatan pada kasus Hipoglikemia.
*  Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya seperti ISPA. diare dan sebagainya.

Contoh 1 :

Pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe ( ibu menderita gonore )
dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi pengobatan Antibiotika.

Contoh 2 :

Pada kasus radang panggul dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi obat antibiotika dan symptomatic.



3.      TUGAS KETERGANTUNGAN / MERUJUK.

*             Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
*             Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
*             Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa   persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
*             Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
*             Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada bayi baru lahir ( BBL ) dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
*             Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada   anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.

Contoh kasus:

*                     Merujuk ibu yang bersalin ke RS karena mengalami pendarahan yang hebat.
*                     Merujuk ibu bersalin karena pinggangnya sempit sehingga bayinya tidak bisa keluar.
*                     Ibu dengan Hipertensi dalam kehamilan.
*                     Ibu dengan perdarahan Obstetrik.
*                     Ibu dengan perdarahan kala 111.
*                     Ibu dengan Infeksi Puerperalis.
*                     Ibu dengan Toxic Shock Syndrome.
PENJELASAN KASUS :
           
Penyebab Kematian
*   Ibu       :           Perdarahan, Eklamsia, Infeksi.
*   Bayi      :           Infeksi dan Komplikasi baru lahir.

A.       Hipertensi dalam Kehamilan

Pendahuluan :
*  Hipertensi 5 – 10 % seluruh krhamilan.
*  Triad kematian terbesar maternal : hipertensi, perdarahan, infeksi.
*  Hipertensi ( sindroma pre – eklamsia ) : paling berbahaya.
*  Penyebab kematian :
·     16 % hipertensi.
·     13 % perdarahan.
·      8 % abortus.
·      2 % sepsia ( infeksi ).
*  Separo kematian seharusnya dapat dicegah.
*  Hipertensi kehamilan masih menjadi masalah medis yang belum juga terpecahkan.

Manifestasi Klinis :
*  Nyeri kepala dan pandangan kabur.
*  Kejang ( diagnose Eklampsia )
*  Buta.
*  Udema otak menyeluruh :
Situasi berbahaya dan fatal, bisa menyebabkan herniasi batang otak
Perubahan status mental : bingung menjadi koma.

B.       Perdarahan Obstetrik.

*   Obstetrik : “ Bloody Bussiness “
*   Meskipun secara dramatis berhasil ditekan angka kematian ibu,             namun perdarahan tetap menjadi penyebab kematian yang  utama.
*   Perdarahan : > 17 % dari kematian ibu.
*   Bahkan di Negara berkembang : > 50 % penyebab kematian ibu postpartum.
*   Prosentase penyebeb perdarahan dan kematian.
·       Retensi plasenta                             : 27 % vs 4 %
·       Atonia Uteri                                                : 33 % vs 15 %
·       Laserasi, Ruptur                             : 15 % vs 17 %
·       Plasenta praevia, Akreta, Perkreta :  5 % vs 13 %
·       Solusio plasenta                              :  4 % vs 20 %
·       Koagulopati                                                 :  3 % vs 13 %
*   Insidens perdarahan :
3,9 % perdarahan post – partum
6 – 8 % perdarahan pasca seksio Caesarea.

           
           
            C.      Perdarahan Kala 111..
           
            Perdarahan banyak kala 111,
*   Kontraksi uterus tidak Adekuat.
*   Tanda – tanda separasi plasenta.
*   Ekspresi plasenta dengan Manual fundal pressure.
*   Penurunan plasenta.
*   Tali pusat membujur,jika perdarahan berlanjut maka akan terjadi manual plasenta.
*   Obat – obatan Uterotonika :
·       Oksitosin :
Diberikan setelah plasenta lahir.
Bisa intravena atau intamuskuler
·       Methilergonovin :
Jika oksitosin tidak efektif mengatasi atonia uteri.
Dosis : 0,2 mg intramuskuler.
Intavena : efek hipertensi terutama pada pre-eklampsia.
·       Prostaglandin Analog :
Misoprostol untuk cegah pendarahan post-partum.
Dosis : 600 ug/rectal.

           
D.      Infeksi Puerperalis.

* Infeksi Puerperalis : infeksi bakterialnjalan lahir pasca persalinan.
* Demam puerperalis :
·       Temperatur ≥ 380 celcius.
·       Demam pasca persalinan biasanya karena infeksi jalan lahir.
* Infeksi : 13 % dari seluruh kasus kematian karena persalinan.
* Penyebab kematian 5 besar.
* Persalinan per Vaginam : 20 % febris dalam 24 jam 1.
* Seksio Caesarea : 70 % demam dalam 24 jam 1.
* Jika demam tinggi ≥ 390 celcius dalam 24 jam postpartum, sering karena bakteri virulenstreptokokus group A.
* Penyebab lain karena :
1.        Pembengkakan payudara.
2.       Infeksi ginjal.
3.       Komplikasi respirasi pasca seksio caesarea.
* Penyebaba demam ringan biasanya karena thrombosis vena pada kaki.

E.  Toxic Shock Syndrome.

* Demam akut dengan gangguan system organ berat.
* Angka kematian 10-15 %
* Tandanya :
·     Demam                                  
·     Nyeri kepala
·     Bingung
·     Kulit kemerahan merata
·     Udema subkutan
·     Mual
·     Muntah
·     Diare cair
·     Hemokonsentrasi (kepekatan sirkulasi darah)
·     Diikuti gagal ginjal
  Gagal hati
  DIC
  Syok hipovolemik
* Diagnosis dan terapi terlambat berhubungan dengan kematian janin dan ibu.
* Etiologi :
·     Staphilokokus aureus
·     Eksotoksin.
* Terapi
·     Antimkrobial   : polimikrobial.
·     Debridemen luka yang luas.
·     Jika perlu histerektomi.